Kamis, 22 November 2012

RINGKASAN PERJALANAN LOMBA LTT KOPERASI




Persiapan mengikuti lomba LTT Koperasi kami lakukan dua minggu sebelum lomba ditingkat kabupaten berlangsung. Saya didampingi rekan yaitu Kadek Ayu Vergianti Agustini dan Kadek Dedi Sahana bersama Pembina yang menurut kami begitu hebat yaitu Miss Citra. Satu minggu awal kami melakukan pembinaan setelah pulang sekolah yaitu dari jam 16.00 – 18.00, pembinaan saaat itu kami lakukan dengan intensif, kami melanjutkan belajar pribadi di malam hari. Minggu kedua (satu minggu sebelum lomba) kami mendapat dispen untuk pembinaan dari pagi pukul 07.00 hingga sore pukul 18.00. lomba dimulai pagi hari pukul 09.00 tapi kami berangkat dari sekolah pukul 07.00.
Dalam perlombaan, babak penyisihan dilakukan di Kantor Dekopinda Buleleng, yang mana pesertanya berjumlah tujuh tim. Test awal adalah test objektif kemudian disusul dengan tes isian singkat dan hitungan. Dalam babak ini kami memperoleh peringkat kedua. Kami merasa begitu senang dan antusias untuk babak final keesokan harinya. Final dilaksanakan di Wantilan RRI Singaraja, yang penayangannya on air di radio RRI. Ketika lomba dimulai dan kami mendapat undian untuk duduk di podium A, suasana sangat menegangkan. Babak pertama adalah babak amplop kemudian babak pemahaman konsep, dan terakhir babak cepat-cepatan. Yang paling seru adalah babak cepat-cepatan, karena terjadi kejar-kejaran skor. Hingga skor tertinggi jatuh ke tim kami, dan berhak untuk mengikuti lomba ke tingkat provinsi.
Hari yang tersisa dipakai untuk menambah pemahaman tentang materi koperasi untuk lomba di tingkat provinsi. Pembinaan lebih intensif, karena perlombaan diadakan pada 31 Juli 2012. Namun kami berangkat sehari sebelumnya untuk menghindari rasa mabuk. Kami berangkat di dampingi oleh Pak Mudita, guru bahasa Indonesia kami. Menuju Hotel Dewi Karya tempat kami beristirahat. Sesampai di hotel, kami bergegas mandi kemudian mandi dan kemudian belajar. Keesokan harinya kami bangun jam 4.00 a.m. untuk belajar untuk mereview materi kemarin. Kami berangkat pukul 07.00 pagi, kami merasa percaya diri dengan pakaian SA ketika sampai di tempat lombayaitu di Hotel Nuansa Indah. Hotel tersebut begitu megah menurut kami. Perlombaan di mulai pukul 9.00 pagi. Saat itu perlombaan yang diwakili oleh masing-masing kabupaten dibagi menjadi 3 gelombang, kami mendapat gelombang pertama bersama 2 lawan lain dari provinsi lain. Salah satu dari mereka adalah pemenang juara umum atau piala bergilir tahun lalu. Hal tersebut membuat kami sedikit minder
                Lomba pun dimulai, babak pertama adalah soal amplop. Kami menjawab dengan begitu mantap, tapi hal tersebut juga tejadi pada group lainnya. Setelah itu dilanjutkan dengan soal bagan dan soal hitungan, lagi-lagi kami menjawab soal tersebut dengan baik sehingga memperoleh skor yang baik. Dan babak terakhir adalah soal cepat-cepatan, dalam babak ini kami cukup tegang karena babak ini adalah kesempatan untuk mengejar ataupun memperoleh point tinggi. Skor kami dengna SMK Negara kejar-kejaran, karena ini bukan masalah pintar atau engggak tapi cepat dan tangkas. Hal hasil kami menang dan berhak maju ke babak final. Sementara kami kasihan melihat SMK Negara menangis menyesali kekalahannya. Setelah gelombang 2 dan 3 berakhir dan diperoleh pemenang, kami diadu. Tidak disangka lawan kami difinal cukup tangkas untuk kami yaitu dari SMK Negara. Kami kali ini fluktuasi skor lebih dinamis dari sebelumnya. Hingga soal cepat-cepatan skor kami dengan mereka tak pernah diam. Hingga pada soal terakhir yang merupakan pertanyaan spontan dari dekopinwil beserta jajarannya. Salah satu soall terakhir yang paling menarik adalah soal kedua, karena siapa saja yang dapat menjawabnya akan memperoleh isi dompet dari wakil dekopinwil yang berupa uang. Dengan rasa PD kami menerima tantangan tersebut hingga akhirnya tombol kami terpencet lebih dulu dan kami menjawab soal yang diberikan. Kami berhasil menjawabnya. Uang dalam dompet itupun kami ambil sebesar 300 ribuan. Soal tersebut menyebabkan skor kami dengan SMK Negara sama atau imbang. Kemudian berlanjut ke soal paling akhir yang menentukan juara. Dalam soal ini rasa tegang benar-benar kami rasakan. Tangan diatas tombol bergetar dan berkeringat. Udara yang kami hirup kami coba untuk menenangkan raga kami. Hingga kata terakhir dari soal terakhir dibacakan dan tteeettt….. bel dari SMK lebih dulu berbunyi dan mereka menjawab. Tapi ternyata jawaban mereka salah hingga harus dikurangi 100 dan kemenangan ada di pihak kami sebagai juara 1. Dan kami pulang dengan rasa bangga, karena sebagai pendatang baru dalam lomba tersebut kami sudah berhasil membondong piala bergilir tersebut ke sekolah.

                                                                                                                                                                Krisnawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar