Minggu, 28 Agustus 2011

LOMBA MADING ANTAR HOUSE


Setelah selesai menjalani Final Current Assasement, siswa SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy) segera mempersiapkan segala perlengkapan yang diperlukan untuk lomba membuat majalah dinding (mading). Mading yang biasa dibuat di sekolah lain berbeda dengan mading yang dibuat di SMA N Bali Mandara (Sampoerna Academy), yaitu menggunakan barang-barang bekas yang percuma jika di buang atau dibakar begitu saja. Tentu saja hal ini sangat menarik dalam lomba disekolah kami karena tidak diperlukan biaya yang banyak dan para siswa bisa menghias mading yang mereka buat sesuai dengan kreasi masing-masing. Pemanfaatan tanaman-tanaman kering di sekitar areal sekolah juga sangat berguna sebagai hiasan mading. Dengan waktu yang singkat, masing-masing house berusaha untuk menyelesaikan mading sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Narasumber yang mereka butuhkan sebagai topik pembahasan tidak perlu jauh-jauh mereka cari. Narasumber yang mereka perlukan dapat ditemui di sekolah yaitu, Kepala sekolah, guru-guru, berserta staff. Informasi yang mereka dapatkan dari masing-masing narasumber cukup menarik untuk laporan mading ini sehingga warga sekolah tertarik untuk membaca isi dari mading yang di buat oleh masing-masing house, tidak lupa konsep naturalis yang menjadi kriteria penilaian lomba ini terlihat sangat jelas. Waktu yang diberikan untuk membuat mading ini cukup singkat. Hanya 2 hari saja dimulai dari tanggal 25  sampai dengan 26 Agustus 2011 dan tanggal 27 Agustus penilain berlangsung di sore hari. 9 house memajang mading mereka di ‘hall Kampus SMANBARA (SA)’ dengan dua orang perwakilan masing-masing house sebagai penjelas tentang mading yang mereka buat. Karena ini lomba mading yang pertama, kesalahan-kesalahan dalam tulisan masih banyak terlihat.  Bagi sebagian siswa, lomba membuat mading ini adalah sesuatu yang baru, jadi ada sebagian anak yang kurang tahu apa syarat-syarat yang diperlukan dalam membuat mading. Tetapi karena kerja sama dan kekompakan masing-masing anggota house, hal-hal tersebut mudah diatasi. Mereka mengerjakan mading dengan serius dan berusaha agar waktu digunakan sebaik mungkin. Dari lomba mading yang bertemakan naturalis ini didapat 3 juara. Juara pertama diraih oleh Komodo House, juara kedua diraih oleh Mantaray house, dan juara ketiga diraih oleh Dove House. Mantaray House juga memenangkan kategori mading terfavorit. Untuk pertama kalinya dalam lomba membuat mading ini, seluruh siswa sudah mengerjakan hal tersebut dengan sebaik mungkin. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk para siswa SMA N Bali Mandara (Sampoerna Academy). Penulis-DOLPHIN HOUSE

Kamis, 18 Agustus 2011

LOMBA PAWAI PEMBANGUNAN



SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy) mendapat kesempatan untuk tampil mewakili Kecamatan Kubutambahan menyemarakkan Pawai Pembangunan yang di gelar Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng tahun 2011 dalam rangka menyambut HUT RI ke-66, Kamis 18 Agustus 2011 bertempat di Kota Singaraja. Sebanyak 25 orang siswa siswi SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy) mendapat tugas untuk mengikuti Pawai Pembangunan, masing-masing bertugas membawa bendera house, bendera Sampoerna Academy, bendera Putera Sampoerna Foundation, bendera Pemprov Bali, bendera merah putih, bendera sekolah, bendera Tut Wuri Handayani, spanduk sekolah dan spanduk "Learning to Live". Selain menampilkan atraksi bendera house, mereka menampilkan beberapa kegiatan dari Learning to Live, salah satunya service community yakni mengajari Bahasa Inggris anak-anak yang putus sekolah, kesehatan (nursing), dan broadcast. Tim broadcast yang diwakili oleh 2 orang siswa dan siswi melakukan peliputan dan reporter melakukan laporan atau stand up di depan kamera. Selain itu tim broadcast juga mendapat kesempatan naik ke atas panggung kehormatan memberikan bunga kepada Ibu Bupati Buleleng. Sebelum Pawai berlangsung siswa siswi  SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy) secara rutin selama seminggu melakukan latihan yang dipimpin oleh guru olahraga Eka Sumarsana. Pawai yang berlangsung dari pukul 14.30 wita, start di depan Taman Kota Singaraja, melewati panggung kehormatan Bupati Buleleng mereka dengan penuh semangat memperkenalkan keberadaan sekolah serta menyanyikan mars sekolah dan anthem Putera Sampoerna Foundation. Meski harus berjalan kaki sepanjang 4km siswa siswi SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy) melakukan tugas sesuai dengan harapan.

Rabu, 17 Agustus 2011

Lomba Makan Kerupuk dan Karet Estafet




Dalam memeriahkan HUT RI ke-66 siswa-siswi SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy) mengikuti lomba makan kerupuk dan karet estafet oleh masing-masing house. Kegiatan ini berlangsung sangat meriah.

siswa mengikuti latihan yoga asana

Camat Kubutambahan beramah tamah dengan siswi SMAN Bali Mandara

SMAN Bali Mandara Juara 3 Lomba Gerak Jalan

Usai mengikuti upacara bendera HUT RI ke-66, Camat Kubutambahan menyerahkan piala kepada siswa SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy) sebagai Juara 3 gerak jalan se-Kecamatan Kubutambahan kategori Putra.


 

UPACARA BENDERA HUT RI

Sebanyak 20 siswa-siswi SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy) mengikuti upacara bendera HUT RI ke-66 di Kantor Camat Kubutambahan.





Selasa, 09 Agustus 2011

BERSIH-BERSIH PANTAI


Seluruh siswa siswi SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy) mengikuti kegiatan bersih-bersih di Pantai Segara Penegil Dharma, yang lokasinya berada di dekat area sekolah di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng, Minggu 7 Agustus 2011. Kegiatan ini merupakan salah implementasi dari global citizenship yang dilakukan sekali dalam seminggu.  

Senin, 08 Agustus 2011

LOMBA GERAK JALAN

SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy), Selasa 9 Agustus 2011 mengikuti lomba gerak jalan se -Kecamatan Kubutambahan dalam rangka ikut serta memperingati HUT ke-66 Kemerdekaan RI  Selain turut serta menyemarakkan  HUT RI, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan keberadaan SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy) kepada seluruh masyarakat Kubutambahan. Kegiatan ini diikuti secara antusias dan penuh  semangat siswa siswi SMAN Bali Mandara yang dibagi menjadi 4 pleton, masing-masing pleton terdiri dari 17 orang. 
 putra pleton A
 putri pleton A
 putra pleton B
putri pleton B

Selasa, 02 Agustus 2011

KUNJUNGAN GUBERNUR BALI

Kedatangan Gubernur Bali Made Mangku Pastika ke SMA Negeri Bali Mandara (Sampoerna Academy), Minggu, 31 Juli 2011 didampingi Nyonya Ayu Pastika yakni memberikan motivasi kepada siswa-siswi serta melakukan peninjauan seluruh bangunan sekolah. Dalam kunjungannya Gubernur Bali berjanji akan memberikan 20 ekor sapi kepada siswa SMA Negeri Bali Mandara (Sampoerna Academy) dalam program SIMANTRI dan satu unit bus serta akan melakukan penanaman pohon oleh seluruh SKPD Provinsi Bali pada tanggal 28 Agustus 2011.



PENGUKUHAN (INAUGURATION)

Pengukuhan (Inauguration) 75 siswa-siswi Angkatan pertama tahun ajaran 2011-2012 SMA Negeri Bali Mandara (Sampoerna Academy) oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Managing Director Sampoerna Foundation Nenny Soemawinata. Kamis, 28 Juli 2011 di Wisma Sabha Kantor Gubernur Bali, merupakan kesempatan siswa-siswi baru Sampoerna Academy untuk mengucapkan terima kasih kepada orang tua mereka sekaligus berpamitan untuk menimba ilmu dan mengembangkan karakter di Sampoerna Academy.
 

THE CALLING & THE BONFIRE

 THE CALLING


THE BONFIRE
The calling merupakan ritual dalam Sampoerna Academy yang bertujuan untuk menyadarkan para siswa mengenai panggilan sejati (true calling) mereka masing-masing. Dengan mengerti tentang diri mereka sendiri, kemampuan, ambisi, potensi, dll mereka bisa memilih cita-cita dimasa depan. Ritual ini disaksikan langsung oleh Eddy Hendry selaku Education Programs Director Putera Sampoerna Foundation. The calling pada intinya memiliki 2 bagian utama yaitu time capsule dan the bonfire. Dalam Time Capsule siswa diberikan kebebasan menulis tujuan masuk ke SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy) Bali dan cita-cita mereka tanpa ada tekanan dari keluarga dan teman dalam secarik kertas. Kemudian kertas tersebut dimasukkan ke dalam botol yang disimpan di dalam kotak (the calling chest) selama 3 tahun hingga mereka lulus sekolah.  kegiatan terakhir yakni bonfire yang bertujuan untuk membantu siswa melepaskan segala hambatan atau rintangan selama menempuh pendidikan di SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy). Dalam ritual ini siswa menuliskan segala hambatan atau rintangan disebuah papan kecil (barrier board), kemudian mematahkan papan tersebut sambil mengatakan I can because I believe I can dan melemparnya ke dalam api unggun.