Rabu, 17 Juli 2013

SANJAYA: “DAPAT MEMBAHAGIAKAN ORANG TUA DAN GURUKU ADALAH SUATU HAL YANG AKU BANGGAKAN”


Kini keluarga besar SMA Negeri Bali Mandara bertambah 75 orang lagi. Seorang siswa yang berpengalaman dalam bidang ilmu pengetahuan sosial ini turut meramaikan hari-hari di Smanbara tercinta. Siswa yang biasa disapa Sanjaya oleh teman-temannya ini, telah mendapat tempat di hati siswa-siswi Smanbara. Belum tepat seminggu, siswa berkulit putih ini sudah bisa berinteraksi dengan teman-teman barunya. Susah dan senang, suka dan duka, pahit dan manis, juga akan menghiasi hari-harinya di sini. Berbagai karakter serta pengalaman baru akan ia dapatkan di sekolah berasrama ini. Sebelum sampai di sini, ia telah melewati perjalanan hidup yang panjang.
Selama tiga tahun ia menimba ilmu di SMP Negeri 2 Mengwi, Kabupaten Badung, ia terus mengasah kemampuannya dalam berbagai bidang mata pelajaran khususnya salah satu bidang yang paling ia sukai, yaitu mata pelajaran IPS. Ia telah mengikuti ajang lomba bergengsi, yaitu Olimpiade Sains Nasional yang ia ikuti selama masa SMP. Merupakan suatu kebanggaan baginya bisa mengikuti olimpiade di bidang IPS yang sudah menjadi salah satu keahlian dalam dirinya. Hari-hari penuh tantangan dan resiko sudah biasa dijalaninya. Tetes demi tetes keringat bercucuran, bukan semata-mata tuntutan pelajaran namun juga untuk membantu orag tuanya bekerja. Hal itu ia lakukan untuk membanggakan kedua orang tuanya yang menjaga dan merawatnya sejak kecil. Satu pengalaman yang tak akan pernah ia lupakan adalah memperoleh medali perunggu OSN yang diraihnya saat duduk dibangku SMP.
Laki-laki yang bernama lengkap Kadek Sanjaya ini, menamatkan pendidikannya di SMP Negeri 3 Mengwi. Setelah tamat SMP, Sanjaya pun mulai melamar di beberapa sekolah yang ditargetkannya. Bukan hal yang mudah untuk mencari sebuah sekolah yang akan membantunya untuk meraih impian-impiannya. Dengan berbekal pengalaman dan pengetahuan, ia mulai mendatangi satu demi satu sekolah yang memerlukan peserta didik baru.
Sebelumnya, laki-laki kelahiran Denpasar, 7 september 1997 ini sempat bercita-cita untuk menjadi seorang pegawai negeri sipil di kantor bea cukai atau pajak. Cita-cita itu terpikirkan sejak duduk di bangku SMP. Menggunakan pakaian dinas, membawa tas kantor, antar-jemput mobil dinas, hal itulah yang selalu terbayang dalam benaknya. Ia akan merajut impiannya di SMA Negeri Bali Mandara ini. Keberhasilannya sekarang masuk di sekolah yang didamba-dambakannya bukan tanpa dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Orang tuanya, I Ketut Suana dan Gusti Ayu Putu Sukerni, turut menjadi sumber motivasinya. Seperti prinsipnya, “Dapat membahagiakan orang tua dan guru adalah suatu hal yang aku banggakan”. Tak akan ada rintangan sekecil apapun yang bisa menghambat langkahnya menuju kesuksesan.
Di usianya yang genap 15 ini, ia telah menginjakkan kaki di SMA Negeri Bali Mandara. Merupakan suatu kebanggaan bisa berada di tengah-tengah keluarga besar Smanbara. Semua itu berkat kerja kerasnya selama ini. Ia berharap itu bukan sekedar kebanggaan untuk dirinya, melainkan untuk orang tua tercinta. Maka dari itu, ia tak pernah mengeluh akan hambatan-hambatan yang ada di depannya. Hidup tak selalu diawali dengan jalan yang mudah. Meski itu jalan yang berliku sekali pun, ia tak akan pernah mundur dari medan perang. Ini baru sebagian sukses yang diraihnya. Masih ada jalan panjang yang terbentang di depan. Semua belum berakhir, ini baru langkah awal, awal untuk mencapai kesuksesan, kesuksesan di masa depan.(and)

1 komentar: