Senin, 15 Juli 2013

Hidup Seorang Ayah Kuli Bangunan



Made Astrawan merupakan ayah dari Ni Kadek Sri Aprilliani, siswa yang beruntung mendapat bantuan pendidikan SMA dari provinsi Bali. Beliau yang sehari-harinya bekerja sebagai kuli bangunan merasa sangat terbantu dengan adanya SMA Negeri Bali Mandara, apalagi istrinya hanya seorang ibu rumah tangga. Berkat sekolah ini anaknya dapat melanjutkan pendidikan menengah. “Saya baru pertama kali ke sekolah ini, kesan awal saya mengenai sekolah ini sungguh luar biasa bagus,” tutur lelaki paruh baya tersebut.
Senang dan bangga ia rasakan memiliki anak gadis yang memiliki talenta dan kompetitif di antara anak-anak remaja seusianya. Walaupun tempat tinggalnya di Karangasem dan harus menempuh 2,5 jam perjalanan menuju sekolah tempat anaknya kini menampung ilmu, Astrawan rela melepas anak sulungnya tinggal jauh dari dirinya. Hal tersebut karena situasi sekolah yang aman dan lingkungan sosial yang kondusif. “Gak ragu-ragu lagi saya menyekolahkan anak saya di sini,” tegas Astrawan.
Laki-laki ini mengaku tidak memiliki transportasi memadai sehingga harus bangun pagi-pagi buta menuju rumah kerabat anaknya yang juga berhasil lolos menjadi siswa di SMA Negeri Bali Mandara. “Saya numpang bersama teman anak saya yang juga sekolah di sini,” tutur Astrawan sembari membenahi letak topinya. Saat boot camp, anaknya diantar oleh pihak sekolah SMP 5 Amlapura.
            Bapak empat anak ini tidak memiliki tempat tinggal, bersyukur paman Astrawan mengijinkan untuk tinggal di rumahnya.“Ketiga adik Aprilia saya titipkan dengan paman saya,” ucapnya sambil membenahi tempat duduknya. Sebagai orang tua yang tidak dapat mengecap pendidikan jenjang tinggi, ia sangat berharap anaknya Sri Aprilliani menjadi sukses dan dapat membantu biaya sekolah ketiga adiknya.(p2n,evi,dsk)
           

                                                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar