Minggu, 01 September 2013

Inagurasi 2013


Gubernur Bali Kukuhkan
75 Siswa SMAN Bali Mandara

            Penyematan pin sekolah oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika
            “Calon pemimpin harus terbiasa pada tempat yang penuh tantangan. Ibarat pohon jati, harus ditanam di tanah kering, tanah berkrikil, dan keras agar menjadi kayu jati kelas satu. Pohon jati yang tumbuh di tanah basah seperti di sawah akan menjadi gedebong (batang pisang),” pesan  Gubernur Bali, Bapak Made Mangku Pastika, dalam pidatonya pada acara Inaugurasi siswa SMAN Bali Mandara Tahun Pelajaran 2013/2014.
Inagurasi adalah salah satu dari sembilan ritual yang harus dilewati oleh peserta didik SMAN Bali Manadara sebelum nantinya menempuh pendidikan dan hidup berasrama selama tiga tahun. Semua orang tua siswa baru SMAN Bali Mandara diundang untuk menyaksikan pengukuhan anaknya sebagai siswa SMAN Bali Mandara. Meskipun Inagurasi dimulai pada pukul 08.00 Wita (Senin, 19/08), tetapi orang tua siswa sudah berdatangan sejak pukul lima pagi. “Saya rindu sekali dengan anak setelah sebulan lebih tidak bertemu. Saya berangkat pukul empat  pagi agar tidak terlambat,” ungkap orang tua dari Sandia Devanda, salah satu siswa baru, sambil membuka nasi bungkus yang dibawanya dari rumah. Orang tua siswa terlihat sangat antausias menghadiri pengukuhan anaknya sebagai siswa SMAN Bali Mandara.  
Selain orang tua siswa, acara yang diselenggarakan di lapangan sekolah ini dihadiri juga oleh beberapa undangan seperti Perwakilan Komisi IV DPRD Provinsi Bali, Bupati Buleleng, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, perwakilan Putera Sampoerna Foundation, pimpinan SKPD Provinsi Bali, Perwakilan Undiksha Singaraja, Sumarjaya Linggih, dan undangan lainnya.
Ada 75 peserta didik baru yang mengikuti inagurasi tahun ini. Sebelumnya, mereka telah melewati seleksi yang ketat, mulai dari seleksi paper based, home visit, dan  boot camp yang terdiri atas tes potensi akademik dengan mata pelajaran yang diujikan yaitu Matematika dan bahasa Inggris, tes wawancara, serta  focus group discussion (FGD). Seleksi tahap akhir menetapkan 75  orang yang berasal dari sembilan kabupaten Provinsi Bali, sebagai penerima bantuan pendidikan di SMAN Bali Mandara. Hampir setengah dari jumlah itu, siswa yang diterima berasal dari Kabupaten Buleleng, yakni 33 orang. Sisanya, 9 orang berasal dari Kabupaten Tabanan, 8 orang dari Kabupaten Karangasem, 7 orang dari Gianyar, 4 orang dari Kabupaten Bangli, 4 orang dari Denpasar, 4 orang dari Kabupaten Klungkung, 3 orang dari Jembrana, dan 3 orang dari Badung.
Secara resmi, peserta didik baru SMAN Bali Mandara dikukuhkan langsung oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. Pengukuhan itu ditandai dengan penyematan pin sekolah kepada sembilan perwakilan kabupaten  di Bali. Setelah resmi menjadi siswa SMAN Bali Mandara, dua orang siswa menyampaikan testemoni yang membuat undangan nampak terharu, bahkan ada yang sampai menitikkan air mata mendengar kisah hidup salah satu perwakilan tersebut. “Meskipun sebagai anak yatim, saya tetap semangat mencapai cita-cita. Terima kasih kepada Provinsi Bali dan donatur yang telah memberikan kesempatan kepada kami  mengenyam pendidikan yang berkualitas untuk meraih cita-cita,” ungkap Juni dalam testemoninya. Juni adalah salah potret siswa yang hampir tidak bisa melanjutkan sekolah jika tidak menerima bantuan pendidikan ini. Mendekati pengujung acara, siswa mempersembahkan lagu yang berjudul Spread Our Wings . Lagu yang mengandung makna yang sangat dalam itu mampu membangkitkan semangat siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Selanjutnya dalam acara the departure sebagai ritual terakhir, orang tua secara simbolis menyerahkan anaknya kepada house parent. Dalam kehidupan di asrama, anak-anak yang jauh dari orang tua akan dibimbing oleh house parent. Setiap house parent menjadi orang tua asuh yang menggantikan peran orang tua siswa. Orang tua juga menyerahkan bibit pohon kepada anaknya. Yang nantinya pohon itu akan ditanam di sekitar areal sekolah dan harus dirawat oleh siswa seperti mereka merawat orang tuanya.
Pada kesempatan yang sama, bapak Gubernur Bali, Ibu Ayu Pastika beserta rombongan melaksanakan penanaman pohon di areal sekolah. Dengan penanaman pohon, diharapkan sekolah yang berada di tempat yang kering  dapat menjadi sejuk dan rindang.
Komitmen Memajukan SMAN Bali Mandara
            Bapak Gubernur Bali menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan fasilitas SMAN Bali Mandara. “Sebelum membangun SMAN Bali Mandara 2, fasilitas sekolah ini harus dilengkapi dulu. Setelah itu, di lahan SMAN Bali Mandara yang 10 hektar ini akan dibangun SMKN Bali Mandara keahlian teknologi,” jelas Gubernur Bali.
            Di sisi lain, beberapa bupati di Bali juga siap mendukung program SMAN Bali Mandara. Bupati Bangli akan memberikan uang saku sebesar Rp 20.000.000,00 kepada Gede Sumantara Adi Pranata, siswa yang berhasil meraih beasiswa di United World College (UWC), Inggris. Bupati Buleleng juga menyatakan komitmennya untuk mendukung program sekolah ini. Setelah menyaksikan pameran di SMAN Bali Mandara, Bupati Buleleng, Agus Suradnyana, akan membeli pupuk kompos yang dihasilkan oleh SMAN Bali Mandara. “Saya siap mendukung sekolah ini, jika memang ada komunikasi dari sekolah,” ungkap Bupati Buleleng ketika diwawancarai oleh salah satu siswa. Ke depan, sinergitas antara Provinsi Bali dan pemerintah daerah kabupaten/kota di Bali akan semakin ditingkatkan untuk mengembangkan program SMAN Bali Mandara. (mud)


1 komentar:

  1. Luar biasa, quote yang sama diucapkan kembali oleh Marta Wijaya, salah satu alumni Bali Mandara pada acara Sumpah Pemuda 2021. Semoga Jati dan Gedebong bisa saling mendukung ekosistem.

    BalasHapus