Rabu, 30 Januari 2013

SMAN Bali Mandara: Budidaya Jamur Tiram di Daerah Panas

Mengembangkan budidaya jamur tiram memang sangat menguntungkan. Tingginya permintaan pasar dan mudahnya proses budidaya jamur tiram menjadi salah satu alasan mengapa jenis jamur ini lebih sering dibudidayakan masyarakat dibandingkan jenis jamur lainnya.
Selama ini, sebagain besar masyarkat beranggapan bahwa kendala utama yang dihadapi dalam menjalankan budidaya jamur tiram adalah faktor pemilihan lokasi budidaya yang sesuai dengan habitat hidup jamur tersebut. Biasanya pertumbuhan jamur tiram akan optimal sepanjang tahun bila lokasi budidayanya sesuai dengan habitat aslinya, yakni di kawasan pegunungan atau di daerah dataran dengan ketinggian antara 400-800 meter di atas permukaan air laut (mdpl), serta memiliki suhu udara sekitar 20-28°C dengan tingkat kelembapan sekitar 70% sampai 80%. Lalu bisakah jamur tiram dibudidayakan di daerah panas?
Masyarakat yang berada di daerah dataran rendah khususnya di lingkungan yang cukup panas, kini tidak perlu takut lagi untuk mencoba budidaya jamur tiram. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyiasati kondisi lingkungan dalam membudidayakan jamur tiram di daerah panas. Menurut Dewa Made Kertiyasa yang telah berpengalaman membudidayakan jamur tiram, pembudidayaan jamur dapat dikembangkan di mana saja. “Meskipun di daerah panas, jamur ini dapat tetap tumbuh dengan baik. Cuaca dan kondisi tanah tak berpengaruh selama kita dapat  menjaga suhu antara 20-250C dan kelembapan 50-75%,” jelas lelaki tamatan 1995 SMK Pertanian Singaraja itu.
SMAN Bali Mandara (Sampaurna Academy) yang terletak di Desa Kubutambahan dengan suhu yang cukup panas telah dicoba menjadi tempat pengembangan budidaya jamur tiram. Siswa-siswi sekolah negeri bertaraf internasional hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Bali dan Putra Sampoerna Foundation ini telah belajar menekuni budidaya jamur tiram jenis Simeji florida melaui program PBKL (Program Berbasis Kompetensi  Lokal). Tak hanya diajarkan teori, dalam program ini,  para siswa juga diajarkan praktik langsung di lapangan.  Selain bertujuan untuk menambah pengetahuan, program ini juga membekali siswa agar dapat menciptakan lapangan kerjas secara mandiri. Hasil yang diperoleh dari program itu sangat memuaskan.
Dalam mengatasi kondisi lingkungan yang panas, langkah pertama yang dilakukan adalah membuat bangunan kumbung jamur dengan sistem sirkulasi buka tutup. Sistem sirkulasi buka tutup artinya menutup sirkulasi kumbung jamur di siang hari agar kelembapan di dalamnya tetap terjaga, dan membukanya pada malam hari sehingga suhu ruangan di dalam kumbung jamur bisa lebih dingin.
Bangunan tempat budidaya jamur menggunakan bahan atap yang tidak menyerap panas. Hal ini penting agar intensitas sinar matahari yang masuk ke dalam kumbung jamur tidak berlebihan. Beberapa bahan yang bisa digunakan sebagai atap kumbung jamur antara lain anyaman bamboo atau genteng.
Faktor kelembapan merupakan syarat utama yang harus terpenuhi dalam budidaya jamur tiram sebab kelembapan udara sangat berpengaruh pada pertumbuhan jamur. Dalam mengatasi hal tersebut, diperlukan tong sebagai wadah air di dalam kumbung jamur untuk meningkatkan kelembapan ruangan.
 Karena lokasi budidaya jamur berada di daerah panas, pengembang program budidaya jamur membuat bangunan kumbung di tempat yang teduh atau dekat dengan pepohonan. Untuk menciptakan suhu yang lebih dingin, di disekeliling kumbung jamur ditanam banyak pohon rindang (perdu). Di samping itu, disain bangunan juga sangat diperhatikan. Pintu kumbung tidak berada di arah matahari terbit atau terbenam, hal ini dilakukan untuk mencegah sinar matahari langsung masuk ke ruangan kumbung. Dalam memperlancar sirkulasi udara di dalam kumbung jamur tiram, tinggi bangunan kumbung dibuat lebih tinggi atau tidak kurang dari 4 meter. Biasanya, di daerah dingin rak penyimpanan baglog jamur dibuat pada kumbung jamur bisa mencapai 5 tingkat, tetapi rak yang dibuat di daerah panas tidak lebih dari 3 tingkat.
Karena lokasi kumbung jamur berada di daerah panas, siswa melakukan penyiraman lebih sering dibandingkan di daerah pegunungan. Penyiraman baglog jamur dilakukan minimal tiga kali dalam sehari. Itulah strategi yang telah diterapkan oleh siswa SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy) untuk mengatasi suhu yang cukup panas dalam mengembangkan budidaya jamur tiram.

1 komentar:

  1. KERIPIK JAMUR - PINKY JAMUR yg DIGIGIT malah MENGGIGIT!

    GILA aja klo ad yg ga suka! Keripik Jamur yg plig byk dkejar2 n dgilai2...ya cm PINKY JAMUR!

    Dibuat dr Jamur Tiram yg KAYA PROTEIN, berbalut tepung yg KRIUKnya RENYAH TAK TERBANTAHKAN, pkoke lezatny bikin MEREM MELEK.hahaa...

    Cuma 15rb! (*utk yg bminat jd reseller hrga khusus). Pembelian lebih banyak, diskon tentu lebih banyak lagi

    -Kemasan Alumunium Foil
    -Expired 5 bulan
    -Telah terdaftar Dinas Kesehatan No PIRT
    - Pengiriman d bwh 20 kg (180 bungkus) menggunakan jasa pengiriman JNE, d atas 20 kg menngunakan expedisi, atau sesuai keinginan Anda.


    Siap dikirim k sluruh Indonesia!!! Tsedia 3 rasa!

    Order: 085648366344/ @adelete/ www.pinkyjamur.com / 26b02c7e

    BalasHapus