Persiapan mengikuti lomba LTT Koperasi
kami lakukan dua minggu sebelum lomba ditingkat kabupaten berlangsung. Saya
didampingi rekan yaitu Kadek Ayu Vergianti Agustini dan Kadek Dedi Sahana
bersama Pembina yang menurut kami begitu hebat yaitu Miss Citra. Satu minggu
awal kami melakukan pembinaan setelah pulang sekolah yaitu dari jam 16.00 –
18.00, pembinaan saaat itu kami lakukan dengan intensif, kami melanjutkan
belajar pribadi di malam hari. Minggu kedua (satu minggu sebelum lomba) kami
mendapat dispen untuk pembinaan dari pagi pukul 07.00 hingga sore pukul 18.00.
lomba dimulai pagi hari pukul 09.00 tapi kami berangkat dari sekolah pukul
07.00.
Dalam perlombaan, babak
penyisihan dilakukan di Kantor Dekopinda Buleleng, yang mana pesertanya
berjumlah tujuh tim. Test awal adalah test objektif kemudian disusul dengan tes
isian singkat dan hitungan. Dalam babak ini kami
memperoleh peringkat kedua. Kami merasa begitu senang dan antusias untuk babak
final keesokan harinya. Final dilaksanakan di Wantilan RRI Singaraja, yang
penayangannya on air di radio RRI. Ketika lomba dimulai dan kami mendapat
undian untuk duduk di podium A, suasana sangat menegangkan. Babak pertama
adalah babak amplop kemudian babak pemahaman konsep, dan terakhir babak
cepat-cepatan. Yang paling seru adalah babak cepat-cepatan, karena terjadi
kejar-kejaran skor. Hingga skor tertinggi jatuh ke tim kami, dan berhak untuk
mengikuti lomba ke tingkat provinsi.
Hari yang tersisa dipakai untuk
menambah pemahaman tentang materi koperasi untuk lomba di tingkat provinsi.
Pembinaan lebih intensif, karena perlombaan diadakan pada 31 Juli 2012. Namun
kami berangkat sehari sebelumnya untuk menghindari rasa mabuk. Kami berangkat
di dampingi oleh Pak Mudita, guru bahasa Indonesia kami. Menuju Hotel Dewi
Karya tempat kami beristirahat. Sesampai di hotel, kami bergegas mandi kemudian
mandi dan kemudian belajar. Keesokan harinya kami bangun jam 4.00 a.m. untuk
belajar untuk mereview materi kemarin. Kami berangkat pukul 07.00 pagi, kami
merasa percaya diri dengan pakaian SA ketika sampai di tempat lombayaitu di
Hotel Nuansa Indah. Hotel tersebut begitu megah menurut kami. Perlombaan di
mulai pukul 9.00 pagi. Saat itu perlombaan yang diwakili oleh masing-masing
kabupaten dibagi menjadi 3 gelombang, kami mendapat gelombang pertama bersama 2
lawan lain dari provinsi lain. Salah satu dari mereka adalah pemenang juara
umum atau piala bergilir tahun lalu. Hal tersebut membuat kami sedikit minder
Lomba
pun dimulai, babak pertama adalah soal amplop. Kami menjawab dengan begitu
mantap, tapi hal tersebut juga tejadi pada group lainnya. Setelah itu
dilanjutkan dengan soal bagan dan soal hitungan, lagi-lagi kami menjawab soal
tersebut dengan baik sehingga memperoleh skor yang baik. Dan babak terakhir
adalah soal cepat-cepatan, dalam babak ini kami cukup tegang karena babak ini
adalah kesempatan untuk mengejar ataupun memperoleh point tinggi. Skor kami
dengna SMK Negara kejar-kejaran, karena ini bukan masalah pintar atau engggak
tapi cepat dan tangkas. Hal hasil kami menang dan berhak maju ke babak final.
Sementara kami kasihan melihat SMK Negara menangis menyesali kekalahannya.
Setelah gelombang 2 dan 3 berakhir dan diperoleh pemenang, kami diadu. Tidak
disangka lawan kami difinal cukup tangkas untuk kami yaitu dari SMK Negara.
Kami kali ini fluktuasi skor lebih dinamis dari sebelumnya. Hingga soal
cepat-cepatan skor kami dengan mereka tak pernah diam. Hingga pada soal
terakhir yang merupakan pertanyaan spontan dari dekopinwil beserta jajarannya.
Salah satu soall terakhir yang paling menarik adalah soal kedua, karena siapa
saja yang dapat menjawabnya akan memperoleh isi dompet dari wakil dekopinwil
yang berupa uang. Dengan rasa PD kami menerima tantangan tersebut hingga
akhirnya tombol kami terpencet lebih dulu dan kami menjawab soal yang
diberikan. Kami berhasil menjawabnya. Uang dalam dompet itupun kami ambil
sebesar 300 ribuan. Soal tersebut menyebabkan skor kami dengan SMK Negara sama
atau imbang. Kemudian berlanjut ke soal paling akhir yang menentukan juara.
Dalam soal ini rasa tegang benar-benar kami rasakan. Tangan diatas tombol
bergetar dan berkeringat. Udara yang kami hirup kami coba untuk menenangkan
raga kami. Hingga kata terakhir dari soal terakhir dibacakan dan tteeettt…..
bel dari SMK lebih dulu berbunyi dan mereka menjawab. Tapi ternyata jawaban
mereka salah hingga harus dikurangi 100 dan kemenangan ada di pihak kami
sebagai juara 1. Dan kami pulang dengan rasa bangga, karena sebagai pendatang
baru dalam lomba tersebut kami sudah berhasil membondong piala bergilir
tersebut ke sekolah.
Krisnawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar