Bayangan untuk menjadi
siswa SMA ataupun tinggal di asrama mungkin sudah ada di benak peserta didik baru
SMA N Bali Mandara tahun ajaran 2013/2014 sebelum akhirnya mereka menginjakkan
kaki secara nyata di SMA N Bali Mandara di hari kedatangan peserta didik baru
SMA N Bali Mandara (Minggu 14/07/13). Kedatangan para peserta
didik baru tentunya tidak hanya menjadi hari yang mengesankan bagi mereka sendiri,
tetapi juga para guru, siswa, dan segenap keluarga besar SMA N Bali Mandara
yang sudah mempersiapkan segala kegiatan di hari baru ini.
Kegiatan di hari kedatangan peserta didik baru ini dimulai
dengan pengecekan perlengkapan sekolah dan barang kebutuhan sehari-hari yang akan
dilakukan dalam 4 pos pengecekan. Di setiap pos sudah siap beberapa panitia
yang bertugas untuk mengecek barang-barang peserta didik baru. Di pos 1
dilakukan pengumpulan foto copy ijazah, raport, kartu keluarga (KK), JKBM, dan akte
kelahiran. Di pos ini para peserta didik baru juga diberikan air minum dan name tag yang akan digunakan sebagai tanda
pengenal selama masa orientasi peserta didik baru (MOPDB).
Pengecekan barang-barang
asrama untuk kebutuhan sehari-hari dilaksanakan di pos 2. Pengecekan barang-barang
ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa barang-barang yang dibawa siswa sudah berdasarkan
aturan yang ditetapkan. Memang, dalam hal ini siswa SMA N Bali Mandara memiliki
peraturan yang cukup ketat, misalnya terbatasnya jumlah barang yang boleh dibawa.
Hal ini tak lain dan tak bukan ditujukan sebagai salah satu bentuk pelatihan kedisiplinan
siswa.
Hampir semua peserta
didik baru telah mempersiapkan dan memperhitungkan barang-barang yang dibawanya.
“Saya sudah mulai mempersiapkan barang-barang seperti baju, rok, dan yang
lainnya sejak 2 minggu yang lalu”,tutur salah satu siswa. Tidak hanya mempersiapkan
barang-barang, fisik dan mental pun juga mereka persiapkan untuk bisa tinggal
di asrama. Banyak dari mereka yang juga mengaku menghabiskan liburan dengan memperdalam
kemampuan dalam ber-Bahasa Inggris.
Selain mengedepankan
bidang akademik, SMA N Bali Mandara juga memperhatikan dengan baik perihal
moral dan kepribadian para siswanya. Sehingga, sebelum resmi menjadi siswa SMA N
Bali Mandara, peseta didik baru harus menyerahkan barang elektronik seperti handphone
untuk mendapatkan pengecekan di pos 3. Pengecekan dilakukan untuk memastikan bahwa
barang-barang elektronik tersebut tidak disalah gunakan seperti untuk menyimpan
hal-hal yang berbau pornografi. Setelah melewati pos 3, peserta didik baru yang
didampingi oleh orangtuanya disambut hangat oleh siswa-siswi SMA N Bali Mandara
di pos 4 untuk mendapat informasi mengenai sekolah.
Setelah melewati
ke empat pos pengecekan, barulah para peserta didik baru diizinkan untuk meletakkan
barang-barang mereka keasrama dan kemudian langsung menuju aula untuk mengikuti
acara pembukaan oleh Kepala SMA N Bali Mandara serta sosialisasi tentang Transdental Meditation, yang merupakan salah
satu kegiatan rutin yang akan dilakukan setelah menjadi siswa resmi SMA N Bali
Mandara.
Sambil menunggu acara
sosialisasi yang dilaksanakan setelah makan siang, banyak orang tua peserta didik
baru yang sekedar mengobrol dengan siswa-siswi SMA N Bali Mandara mengenai kegiatan
sekolah. Perihal perpisahan, sanak keluarga peserta didik baru mengaku merasa sedih
sekaligus senang. “Sudah pasti saya merasa sedih harus meninggalkan anak saya
di sini, tapi anak saya di sini tidak untuk bermain melainkan untuk belajar. Saya
berharap anak saya belajar dengan baik hingga akhirnya sukses dan maju”, tutur salah
satu orang tua siswa ketika ditanya tentang perasaanya meninggalkan anaknya di
asrama.(ret&jul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar