Made Astrawan merupakan
ayah dari Ni Kadek Sri Aprilliani, siswa yang beruntung mendapat bantuan
pendidikan SMA dari provinsi Bali. Beliau yang sehari-harinya bekerja sebagai
kuli bangunan merasa sangat terbantu dengan adanya SMA Negeri Bali Mandara,
apalagi istrinya hanya seorang ibu rumah tangga. Berkat sekolah ini anaknya
dapat melanjutkan pendidikan menengah. “Saya baru pertama kali ke sekolah ini,
kesan awal saya mengenai sekolah ini sungguh luar biasa bagus,” tutur lelaki
paruh baya tersebut.
Senang dan bangga ia
rasakan memiliki anak gadis yang memiliki talenta dan kompetitif di antara
anak-anak remaja seusianya. Walaupun tempat tinggalnya di Karangasem dan harus
menempuh 2,5 jam perjalanan menuju sekolah tempat anaknya kini menampung ilmu,
Astrawan rela melepas anak sulungnya tinggal jauh dari dirinya. Hal tersebut
karena situasi sekolah yang aman dan lingkungan sosial yang kondusif. “Gak
ragu-ragu lagi saya menyekolahkan anak saya di sini,” tegas Astrawan.
Laki-laki ini mengaku
tidak memiliki transportasi memadai sehingga harus bangun pagi-pagi buta menuju
rumah kerabat anaknya yang juga berhasil lolos menjadi siswa di SMA Negeri Bali
Mandara. “Saya numpang bersama teman anak saya yang juga sekolah di sini,” tutur
Astrawan sembari membenahi letak topinya. Saat boot camp, anaknya diantar oleh pihak sekolah SMP 5 Amlapura.
Bapak
empat anak ini tidak memiliki tempat tinggal, bersyukur paman Astrawan
mengijinkan untuk tinggal di rumahnya.“Ketiga adik Aprilia saya titipkan dengan
paman saya,” ucapnya sambil membenahi tempat duduknya. Sebagai orang tua yang
tidak dapat mengecap pendidikan jenjang tinggi, ia sangat berharap anaknya Sri
Aprilliani menjadi sukses dan dapat membantu biaya sekolah ketiga adiknya.(p2n,evi,dsk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar