Gubernur Bali Kukuhkan
75 Siswa SMAN Bali Mandara
Penyematan pin sekolah oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika |
Inagurasi adalah salah
satu dari sembilan ritual yang harus dilewati oleh peserta didik SMAN Bali
Manadara sebelum nantinya menempuh pendidikan dan hidup berasrama selama tiga
tahun. Semua orang tua siswa baru SMAN Bali Mandara diundang untuk menyaksikan
pengukuhan anaknya sebagai siswa SMAN Bali Mandara. Meskipun Inagurasi dimulai pada
pukul 08.00 Wita (Senin, 19/08), tetapi orang tua siswa sudah berdatangan sejak
pukul lima pagi. “Saya rindu sekali dengan anak setelah sebulan lebih tidak
bertemu. Saya berangkat pukul empat pagi
agar tidak terlambat,” ungkap orang tua dari Sandia Devanda, salah satu siswa
baru, sambil membuka nasi bungkus yang dibawanya dari rumah. Orang tua siswa
terlihat sangat antausias menghadiri pengukuhan anaknya sebagai siswa SMAN Bali
Mandara.
Selain
orang tua siswa, acara yang diselenggarakan di lapangan sekolah ini dihadiri
juga oleh beberapa undangan seperti Perwakilan Komisi IV DPRD Provinsi Bali, Bupati
Buleleng, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, perwakilan
Putera Sampoerna Foundation, pimpinan SKPD Provinsi Bali, Perwakilan Undiksha
Singaraja, Sumarjaya Linggih, dan undangan lainnya.
Ada
75 peserta didik baru yang mengikuti inagurasi tahun ini. Sebelumnya, mereka
telah melewati seleksi yang ketat, mulai dari seleksi paper based, home
visit, dan boot camp yang terdiri atas tes potensi akademik dengan mata pelajaran yang
diujikan yaitu Matematika dan bahasa Inggris, tes wawancara, serta focus group discussion (FGD).
Seleksi tahap akhir menetapkan 75 orang
yang berasal dari sembilan kabupaten Provinsi Bali, sebagai penerima bantuan
pendidikan di SMAN Bali Mandara. Hampir setengah dari jumlah itu, siswa yang
diterima berasal dari Kabupaten Buleleng, yakni 33 orang. Sisanya, 9 orang
berasal dari Kabupaten Tabanan, 8 orang dari Kabupaten Karangasem, 7 orang dari
Gianyar, 4 orang dari Kabupaten Bangli, 4 orang dari Denpasar, 4 orang dari
Kabupaten Klungkung, 3 orang dari Jembrana, dan 3 orang dari Badung.
Secara
resmi, peserta didik baru SMAN Bali Mandara dikukuhkan langsung oleh Gubernur
Bali, Made Mangku Pastika. Pengukuhan itu ditandai dengan penyematan pin
sekolah kepada sembilan perwakilan kabupaten
di Bali. Setelah resmi menjadi siswa SMAN Bali Mandara, dua orang siswa
menyampaikan testemoni yang membuat undangan nampak terharu, bahkan ada yang sampai
menitikkan air mata mendengar kisah hidup salah satu perwakilan tersebut. “Meskipun
sebagai anak yatim, saya tetap semangat mencapai cita-cita. Terima kasih kepada
Provinsi Bali dan donatur yang telah memberikan kesempatan kepada kami mengenyam pendidikan yang berkualitas untuk
meraih cita-cita,” ungkap Juni dalam testemoninya. Juni adalah salah potret
siswa yang hampir tidak bisa melanjutkan sekolah jika tidak menerima bantuan
pendidikan ini. Mendekati pengujung acara, siswa mempersembahkan lagu yang
berjudul Spread Our Wings .
Lagu yang mengandung makna yang sangat dalam itu mampu membangkitkan semangat
siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Selanjutnya
dalam acara the departure
sebagai ritual terakhir, orang tua secara simbolis menyerahkan anaknya kepada house parent. Dalam kehidupan di asrama,
anak-anak yang jauh dari orang tua akan dibimbing oleh house parent. Setiap house
parent menjadi orang tua asuh yang menggantikan peran orang tua siswa.
Orang tua juga menyerahkan bibit pohon kepada anaknya. Yang nantinya pohon itu
akan ditanam di sekitar areal sekolah dan harus dirawat oleh siswa seperti
mereka merawat orang tuanya.
Pada
kesempatan yang sama, bapak Gubernur Bali, Ibu Ayu Pastika beserta rombongan
melaksanakan penanaman pohon di areal sekolah. Dengan penanaman pohon,
diharapkan sekolah yang berada di tempat yang kering dapat menjadi sejuk dan rindang.
Komitmen Memajukan SMAN
Bali Mandara
Bapak Gubernur Bali
menyampaikan komitmennya untuk terus meningkatkan fasilitas SMAN Bali Mandara.
“Sebelum membangun SMAN Bali Mandara 2, fasilitas sekolah ini harus dilengkapi
dulu. Setelah itu, di lahan SMAN Bali Mandara yang 10 hektar ini akan dibangun
SMKN Bali Mandara keahlian teknologi,” jelas Gubernur Bali.
Di sisi lain, beberapa bupati di Bali
juga siap mendukung program SMAN Bali Mandara. Bupati Bangli akan memberikan
uang saku sebesar Rp 20.000.000,00 kepada Gede Sumantara Adi Pranata, siswa yang berhasil meraih beasiswa di United World College (UWC), Inggris. Bupati
Buleleng juga menyatakan komitmennya untuk mendukung program sekolah ini.
Setelah menyaksikan pameran di SMAN Bali Mandara, Bupati Buleleng, Agus
Suradnyana, akan membeli pupuk kompos yang dihasilkan oleh SMAN Bali Mandara.
“Saya siap mendukung sekolah ini, jika memang ada komunikasi dari sekolah,”
ungkap Bupati Buleleng ketika diwawancarai oleh salah satu siswa. Ke depan,
sinergitas antara Provinsi Bali dan pemerintah daerah kabupaten/kota di Bali
akan semakin ditingkatkan untuk mengembangkan program SMAN Bali Mandara. (mud)
Luar biasa, quote yang sama diucapkan kembali oleh Marta Wijaya, salah satu alumni Bali Mandara pada acara Sumpah Pemuda 2021. Semoga Jati dan Gedebong bisa saling mendukung ekosistem.
BalasHapus