Retno dan Eka saat menerima penghargaan dari Bapak
Gubernur Bali (Denpasar, 16/9/12)
|
Senyum ceria ditambah
wajah sumbringah tak dapat disembunyikan lagi dari wajah Retno Fitriandari dan
Ekasatya Wigunha setelah mendengar pengumuman kejuaraan lomba karya tulis dan
foto jurnalistik Bali mandara tahun 2012. Kompetisi ini diselenggarakan oleh pemerintah
provinsi Bali untuk memperluas dan mengukur pemahaman generasi muda terhadap
program-program pemerintah. Lomba yang bertemakan “Bedah kemiskinan Bersama Bali
Mandara” ini diikuti oleh siswa SMA, mahasiswa, maupun masyarakat umum dari
seluruh Bali.
Retno dan Eka yang mengikuti lomba karya
tulis tingkat SMA itu, berhasil meraih juara 2 dengan judul karya tulis Program
Budidaya Jamur Tiram SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy) Untuk Mendukung
Program Bali Mandara. Dalam karya tulisnya, Retno dan Eka memaparkan analisis
kemampuan dan minat siswa SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy) dalam
berwirausaha serta pengaruh program budidaya jamur tiram terhadap program
pengentasan kemiskinan yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
Banyak hal yang telah dilewati Retno dan Eka untuk
bisa sampai meraih prestasi ini. Mereka harus melalui dua tahap seleksi, yaitu
seleksi karya tulis untuk mendapat 10 karya tulis terbaik yang
kemudian para penulisnya harus melewati tahap seleksi kedua, yaitu presentasi di
Jaya Sabha, Denpasar (Minggu, 16/9/12). Pada tahap ini kegiatan dihadiri oleh
gubernur Bali, pimpinan SKPD, dan wartawan mitra kerja humas Pemprov Bali. Para
finalis karya tulis ini berkesempatan untuk mempresentasikan hasil karyanya di
hadapan gubernur Bali.
Kesempatan untuk presentasi di hadapan gubernur Bali,
tentunya tidak ingin disiasiakan, oleh karena itu baik retno maupun eka,
mempersiapkan hal ini dengan baik. Beberapa hari sebelum hari-H, Retno dan Eka
selalu berlatih untuk mematangkan persiapannya. Bersama guru pembimbingnya,
Bapak Darsika Aryantha mereka senantiasa meminta kritik dan saran yang
membangun dari banyak pihak. Mereka juga menyiapkan produk jamur tiram beserta
makanan olahannya berupa keripik jamur tiram yang nantinya akan diberikan
kepada dewan juri untuk membuktikan kebenaran penerapan program budidaya jamur
tiram di SMAN Bali Mandara (Sampoerna Academy).
Persiapan yang matang itu pun membuat Retno dan
Eka menyelesaikan presentasinya dengan mulus. “Sebelumnya saya sangat tegang,
tetapi syukurlah setelah diatas panggung rasa tegang itu mulai hilang sedikit
demi sedikit.” Ungkap Retno saat ditanya tentang perasaannya ketika berpresentasi.
Sementara Eka mengaku latihan-latihan yang sudah mereka lakukan sebelumnya,
membuat mereka dapat melewati sesi tanya jawab dengan baik. “Kami sangat
berterimakasih tentunya kepada keluarga besar SMAN Bali Mandara (Sampoerna
Academy) atas bantuan dan dukungannya. Tanpa mereka kami tidak mungkin ada di
posisi ini.” Tandasnya.